Kamis, 20 Agustus 2009

Survival Revival (Day 1)




Hari ini luar biasa, saatnya buat kami semua untuk berangkat survival revival ke hutan. Dari semalam teman-teman Angkatan 8 telah menyiapkan seluruh perlengkapan mereka, dan mulai jam 6 pagi hari mereka melakukan peregangan otot sampai jam 8 pagi kami berangkat naik truk dan harus menempuh perjalanan selama 2 jam sampai tiba di lokasi. Selanjutnya jam 10 pagi kami mulai melakukan perjalanan menembus perkebunan masyarakat setempat kemudian menuju hutan. Setiap group berjalanan beriringan sambil mengucapkan yel-yel mereka dan bernyanyi. Setelah dua jam perjalanan seluruh anggota group mulai keletihan karena udara yang panas menyengat. Namun kemudian saat mereka memasuki hutan lebih dalam dan mendaki maka sinar matahari mulai berkurang, namun jalan mendaki membuat mereka terengah-engah. Sampai jam 2 siang, seluruh kelompok baru diperbolehkan makan siang dan beristirahat selama 30 menit kemudian melanjutkan perjalanan. Ditengah perjalanan saat air minum mulai habis, pemandu yang kami sewa untuk menuntun perjalanan mencari bambu dan mengambil air dari dalam bambu tersebut. Luar biasa Tuhan menyediakan air yang cukup segar dan banyak dari bambu tersebut, kami minum puas dan bahkan dapat menyimpan yang lebih dibotol-botol kami.
Perjalanan dilanjutkan lebih jauh lagi dan seluruh anggota tim lebih lelah lagi karena mulai masuk hutan belantara dan cadangan air mulai habis. Lalu pemandu kami mencarikan lokasi mata air yang sudah lama, dan mendapati ditempat tersebut masih ada mata air mengalir. Selanjutnya seluruh anggota tim bergantian mengisi botol mereka. Ada beberapa anggota tim yang sudah sangat kelelahan, bahkan ada yang keseleo dan kram. Tetapi mereka tidak menyerah dan terus maju terus.
Hari sudah mulai sore namun kami belum juga tiba di lokasi Kampung Tua tempat tujuan kami menginap, kampung tersebut ada di tengah hutan, tidak ada lagi penduduknya, hanya kuburan-kuburan tua. Tapi perjalanan kami jam 6 sore sampai jam 7 tersebut justru perjalanan yang paling sulit karena kami harus melewati semak belukar yang tertutup dan penuh dengan semak duri. Tim di depan harus menggunakan parang untuk membuka jalan, namun nampaknya jarak ke Tua belum juga dapat diprediksi sementara waktu sudah menunjukan jam 8 malam dan jalan semakin sulit karena gelap, lampu senter yang terbatas semakin mempersulit perjalanan. Akhirnya ketua tim memutuskan kami untuk mencari lokasi agak luas dan tidur ditempat tersebut. Akhirnya kami peroleh lokasi agak luas, kemudian dibersihkan semak belukarnya dan dibuka terpal untuk mereka tidur. Seluruh anggota tim diberikan waktu untuk membuka bekal yang mereka miliki untuk makan malam mereka, dan sekitar jam 9 malam semua lampu senter mati, kepekatan malam datang dan kami semua mulai tertidur.
Berkali-kali saya terjaga di malam hari karena berkali-kali juga saya harus memperbaiki lokasi tidur saya karena selalu melorot ke bawah oleh karena tempat lokasi tidur kami memiliki struktur tanah yang miring. Untung saja saya membawa sleeping bag ditas, sehingga dalam kehangatan sleeping bag tersebut saya tertidur sampai jam 5 pagi saat kami semua terbangun untuk melakukan doa pribadi.

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Wedding Gowns. Powered by Blogger